Rabu, 28 April 2021

PERKEMBANGAN MODEM DARI DULU - SEKARANG

SEJARAH MODEM

Berikut Perkembangan Modem Dari Masa ke Masa :

1.1943 : Kelahiran modem

IBM membuat modem pertama kali di dunia dan mengirimkan data melalui sambungan kabel telepon biasa dengan kecepatan 25bits/detik.

2.1948 : Modem Teletype

IBM mengembangkan modemnya dan lahirlah Modem Teletype dan di gunakan dalam perang dingin Amerika Serikat dan di gunakan untuk mengirimkan berbagai macam gambar ke seluruh penjuru Amerika.

1948

3. 1958 : AT&T Digital Subset

Pada Tahun 1962 AT&T berhasil mengembangkan dan memproduksi modem komputer pertama yang di sebut Digital Subset,modem ini mampu menghubungkan komputer SAGE di wilayah Amerika dan Kanada serta memilki kecepatan 110bits/detik.Dengan kecepatan itu di perlukan waktu 15 jam untuk membuka sebuah halaman web dan diperlukan waktu 20 menit untuk membuka email.

1958

4. 1962 : Bell 103 Data Phone

Modem ini mampu mengirimkan data dengan kecepatan 300bits/detik.Modem ini mampu mengirimkan data digital pada saluran telepon biasa,hingga saat ini modulasi Bell 103 masih banyak di gunakan untuk radio gelombang pendek dan juga radio amatir.

1962

5. 1977 : Hayes 80-130A

Modem pertama yang di buat Hayes dan dale ini merupakan modem pertama bagi PC dan sangat menarik pehatian masyarakat karena kebanyakan masyarakat belum pernah merasakan pengalaman berinternet dan harga yang terjangkau.

6.1981 : Hayes Smart Modem

Modem ini memiliki kecepatan hingga 300 bps dan modem ini berfungsi untuk mengontrol telepon seperti telepon saat ini seperti melakukan dialling,menahan,dan memutuskannya.saat itu Hayes Smart Modem juga menawarkan versi modem yang memiliki 1200bps atau 1,2Kpbs,dengan kecepatan itu anda bisa membuka email berukuran 10kb dalam waktu 2 menit,membuka halaman web 1,5 jam dan mendownload Mp3 selama 11 jam.

1981

7. Pertengahan 1980an

Pada masa ini IBM hampir menguasai seluruh pasar komputer dan pada masa ini juga di perkenalkan modem card untuk PC. Kecepatan modem ini berkisar 2400bps atau 2,4Kbps dan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun menjadi 4800bps,9600bps hingga 28800bps atau 28Kbps dan harga modem pada masa itu sangat mahal sekitar 10juta.

1980an

8. Pertengahan 1990an

Pada Era ini modem di pasaran memiliki kecepatan 28.8Kbps hingga 33.6Kbps.Pada masa ini modem internal PCI merupakan salah satu komponen standar yang ada di setiap komputer/laptop.Dengan meningkatnya kecepatan internet dan pengguna modem maka email juga semakin populer di kalangan masyarkat.Modem saat waktu itu mampu mengirim email hanya dalam waktu 3-4 detik.

1990

9. Tahun 2000an

Pada Tahun 2000an modem sudah menggunakan jaringan  3G  dan Kini masuk dimana kekuatan 4G LTE menjadi nomer satu karena hampir semua dunia sudah menggunakan jaringan 4G LTE. Jaringan ini merupakan peralihan dari jaringan 3G dan merupakan jaringan yang tercepat saat ini,pasalnya kecepatan 4G bisa sampai dengan 300Mbps untuk download dan upload 75Mbps maka dengan kecepatan ini semua menjadi mudah di lakukan mulai dari mengirim email,watch movie,browsing,download,upload,belanja online dan bersosial media ria.

 

Jumat, 23 April 2021

PERKEMBANGAN BARCODE

Perkembangan Barcode Dari Awal Hingga Era Kemutakhiran Saat Ini


Perjalanan barcode sangatlah panjang. Dimulai pada tahun 1932 dimana Wallace Flint menciptakan adanya sistem pemeriksaan barang yang ada di perusahaan retail atau eceran. Awalnya, teknologi barcode dikendalikan perusahaan retail yang kemudian diterapkan juga dalam perusahaan industri.

Pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal minta untuk dibuatkan sistem pembacaan informasi pada suatu produk selama checkout secara otomatis pada Drexel Institute of Technoogy yang berlokasi di Philadelphia.

Selanjutnya, Bernard Silver dan juga Norman Joseph Woodland yang merupakan lulusan dari “Drexel Patent application” bergabung untuk mencari solusi. Woodland sendiri mengusulkan penggunaan jenis tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Sayangnya prototipe justru ditolak lantaran masih belum stabil hingga harganya yang mahal.

Namun akhirnya pada tanggal 20 Oktober 1949, Woodland dan juga Silver berhasil membuat jenis prototipe yang dianggap lebih baik dari sebelumnya. Barcode yang dibuat merupakan garis-garis yang terinspirasi dari kode morse. Namun, ketika dibuat barcode ini memiliki bentuk barang yang belum digunakan untuk berbagai barang yang dijual di supermarket seperti saat ini.

Barcode batang sendiri digunakan untuk menyimpan identitas serta informasi untuk transportasi yang berupa kereta dan mobil di tahun 1962. Barcode batang tersebut masih berupa garis dengan warna biru dan merah. Barcode yang digunakan juga memiliki informasi perusahaan pembuat kendaraan yang biasanya terdiri dari 6 angka serta nomor mobil dengan jumlah angka 4.


Barcode digunakan pada masa Komersial


Pada tanggal 7 Oktober 1952, hasil penelitian mereka mendapatkan hak paten. Pada tahun 1966, kode batang mulai digunakan secara komersial di tahun 1970 saat Logicon Inc. Membuat universal Grocery Products Idetification Standard atau yang disingkat dengan UGPIC.

Adapun perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan dari kode batang untuk keperluan perdagangan adalah Monach Marking. Sedangkan pemakaian dalam dunia industri dilakukan Plessay Telecommuications untuk pertama kalinya.

Tahun 1972 merupakan tahun dimana Toko Kroger yang ada di Cincinnati menggunakan bull’s-eye code. Ada juga pembentukan komite dalam grocery industry yang memiliki tujuan yang pemilihan kode standar yang digunakan pada industri.

Barcode Pada Masa Sekarang


Barcode sendiri adalah kode yang memiliki bentuk memanjang. Untuk bisa membaca barcode, diperlukan barcode reader atau barcode scanner yang merupakan alat yang bisa membaca kode-kode tersebut.

Pembacaan kode dilakukan dengan menggunakan fungsi sinar yang dikeluarkan dari barcode reader yang berbentuk infrared. Saat barcode reader ditembakkan, maka kode-kode yang ada akan segera dibaca dan ditranfer menuju ke komputer.

Alat tersebut juga akan menyimpan kode ke alamat tertentu untuk kemudian ditampilkan melalui monitor atau jenis alat yang lain. Sayangnya, barcode reader tidak akan melakukan pembacaan secara sempurna jika kode barcodenya memiliki cacat atau bahkan coretan.

Alat ini juga tidak bisa membaca saat warna dari sebagian kode terhapus. Posisi alat pembaca juga sebaiknya tidak miring. Jika memang alat sudah pas dan tidak ada cacat dari barcode, alat ini akan menimbulkan bunyi satu kali dengan nyala lampu indikator di bagian scannernya.

Sejarah barcode sendiri cukup panjang dan digunakan sampai sekarang. Bagi Anda yang membutuhkan barcode untuk ditempelkan pada beragam produk tertentu bisa segera menghubungi jasa percetakan label sticker PT Galtys Jayanti Mandiri.

Sabtu, 03 April 2021

ARITMETIKA INTEGER

Cara Melakukan Konversi Bilangan Desimal ke Biner


    Sistem bilangan desimal (basis sepuluh) memiliki sepuluh kemungkinan nilai (0,1,2,3,4,5,6,7,8, atau 9) untuk setiap posisi angka. Sebaliknya, sistem bilangan biner (basis dua) hanya memiliki dua kemungkinan nilai yang diwakili dengan 0 dan 1 untuk setiap posisi angka. Karena sistem bilangan biner adalah bahasa internal dari komputer elektronik, programer komputer yang serius tentu mengetahui cara melakukan konversi dari sistem bilangan desimal ke biner. Ikutilah langkah-langkah mudah dan juga cara menguasai konversi ini.

1. Pembagian Singkat oleh Dua dengan Sisa


Tentukan soalnya. Untuk contoh ini, marilah melakukan konversi bilangan desimal 15610 menjadi bilangan biner. Tulislah bilangan desimal sebagai bilangan yang akan dibagi di dalam lambang pembagian susun yang dibalik. Tulislah basis sistem bilangan tujuan (dalam contoh ini adalah “2” untuk biner) sebagai pembagi di luar kurva dari lambang pembagian.
  • Cara ini jauh lebih mudah untuk dimengerti ketika digambarkan di kertas, dan jauh lebih mudah bagi pemula, karena hanya membagi dengan dua.
  • Untuk menghindari kebingungan sebelum dan sesudah konversi, tulislah angka basis sistem bilangan yang sedang Anda hitung sebagai subskrip (tulisan kecil yang dituliskan di bawah penulisan huruf normal sebagai tanda pembeda) untuk setiap bilangan. Dalam contoh ini, bilangan desimal akan memiliki subskrip 10 dan bilangan biner akan memiliki subskrip 2.


Lakukan pembagian. Tulislah jawaban bilangan bulat (hasil bagi) di bawah lambang pembagian panjang, dan tulislah sisanya (0 atau 1) di sebelah kanan dari bilangan yang dibagi.
  • Karena kita membagi dengan dua, ketika bilangan yang dibagi adalah bilangan genap maka sisanya adalah 0, dan ketika bilangan yang dibagi adalah bilangan ganjil maka sisanya adalah 1.

Teruskan membagi sampai mencapai nol. Teruskan menurun, membagi setiap hasil bagi yang baru dengan dua dan menulis sisa di sebelah kanan dari setiap bilangan yang dibagi. Berhentilah ketika hasil baginya nol.


Tulislah bilangan biner baru tersebut. Mulailah dari angka sisa paling bawah, bacalah urutan sisa secara menaik menuju paling atas. Dalam contoh ini, Anda seharusnya mendapatkan hasil 10011100. Ini adalah bilangan biner ekuivalen dari bilangan desimal 156. Atau jika ditulis dengan subskrip basis angkanya: 15610 = 100111002.
  • Cara ini dapat dimodifikasi untuk melakukan konversi dari basis desimal ke basis angka berapa saja. Angka pembagi adalah 2 karena basis sistem bilangan tujuan adalah basis 2 (biner). Jika basis sistem bilangan tujuan adalah basis yang lainnya, gantilah angka basis 2 pada cara ini dengan angka basis yang sesuai. Sebagai contoh, jika basis tujuan adalah basis 9, gantilah angka basis 2 dengan 9. Hasil akhir akan langsung dalam bentuk bilangan basis tujuan.

2. Pangkat Menurun dari Bilangan Pokok Dua dan Pengurangan


Mulailah dengan membuat tabel. Tulislah bilangan-bilangan pangkat dari bilangan pokok dua di dalam “tabel bilangan pokok 2” dari kanan ke kiri. Mulailah dari 20, tulislah sebagai “1”. Naikkan pangkatnya dengan 1 untuk setiap pangkat. Lengkapi tabel sampai Anda mendapatkan sebuah bilangan yang paling dekat dengan bilangan dari sistem bilangan desimal yang Anda hitung. Untuk contoh ini, marilah melakukan konversi bilangan desimal 15610 menjadi bilangan biner.


Carilah bilangan dengan pangkat terbesar dari bilangan pokok 2. Dari tabel itu, pilihlah bilangan terbesar yang sama atau lebih kecil dari bilangan yang akan dikonversi. Bilangan 128 merupakan bilangan dengan pangkat terbesar dari bilangan pokok 2 dan juga lebih kecil dari 156, jadi tulislah sebuah angka “1” di bawah kotak ini di dalam tabel, di mana angka terbesar dari tabel berada di sebelah kiri (lihat tabel pada gambar di atas). Lalu kurangkan 128 dari bilangan awal, maka akan didapat: 156 – 128 = 28.



Lanjutkan ke pangkat berikutnya yang lebih kecil dalam tabel itu. Dengan memakai bilangan baru itu (28), lanjutkan menelusuri tabel dari kiri ke kanan sambil memeriksa bilangan-bilangan tersebut, apakah sama atau lebih kecil dari bilangan baru. Bilangan 64 tidak lebih kecil dari 28, jadi tulislah angka “0” di bawah kotak bilangan 64. Lanjutkan sampai Anda menemui bilangan yang sama atau lebih kecil dari 28.


Kurangkan setiap bilangan yang sama atau lebih kecil dari bilangan baru secara terus menerus, dan tandai dengan angka “1” di bawah kotak untuk bilangan yang sesuai. Bilangan 16 lebih kecil dari 28, jadi tulislah angka “1” di bawah kotak bilangan 16 dan kurangkan 16 dari 28, sehingga Anda mendapatkan bilangan baru 12. Bilangan 8 lebih kecil dari 12, jadi tulislah angka “1” di bawah kotak bilangan 8 dan kurangkan 8 dari 12 untuk mendapatkan bilangan baru 4.



Teruskan sampai mencapai akhir tabel. Ingatlah untuk menandai dengan angka “1” di bawah setiap kotak untuk bilangan yang sama atau lebih kecil dengan bilangan baru, dan angka “0” di bawah setiap kotak untuk bilangan yang masih lebih besar dari bilangan baru.



Tulislah jawaban bilangan biner itu. Angkanya akan persis sama dari kiri ke kanan dengan deretan angka “1“ dan “0” di bawah tabel. Seharusnya Anda mendapatkan hasil 10011100. Ini adalah bilangan biner ekuivalen dari bilangan desimal 156. Atau bila ditulis dengan subskrip: 15610 = 100111002.
  • Pengulangan cara ini dapat membuat Anda mengingat bilangan-bilangan pangkat dari bilangan pokok dua, sehingga Anda bisa melewatkan langkah 1.

Perbedaan antara Threads dan Processes

  THREAD : Adalah alur kontrol dari suatu proses. Merupakan unit dasar dari penggunaan CPU dan sering disebut dengan lightweight process. Ru...